Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5

Motang Rua: Dari Api Perlawanan ke Semangat Kepemimpinan Pramuka MAN Manggarai Timur

Motang Rua Dari Api Perlawanan ke Semangat Kepemimpinan Pramuka MAN Manggarai Timur
Motang Rua Dari Api Perlawanan ke Semangat Kepemimpinan Pramuka MAN Manggarai Timur

Pramuka.sch.id - Di antara deretan nama pahlawan lokal yang menghiasi sejarah Flores, nama Motang Rua bersinar dengan semangat perlawanan dan keberanian yang tak lekang oleh waktu. Nama ini kini kembali dihidupkan oleh para anggota Dewan Ambalan Putra Gerakan Pramuka MAN Manggarai Timur, yang dengan penuh kebanggaan menamakan diri mereka Ambalan Motang Rua. Bukan sekadar nama, melainkan simbol semangat, teladan perjuangan, dan identitas yang mengakar pada tanah Manggarai Timur.

Motang Rua, yang memiliki nama asli Guru Ame Numpung, dikenal sebagai tokoh kharismatik dan pemberani asal Manggarai. Dalam catatan sejarah lokal, ia tampil sebagai sosok pemimpin rakyat yang menolak tunduk kepada penindasan kolonial. Ia tidak hanya dikenal karena keberaniannya mengangkat senjata, tetapi juga karena kecerdikannya menyusun strategi dan kemampuan mempersatukan masyarakat yang saat itu tercerai-berai. Julukan “Motang Rua” sendiri mencerminkan karakternya—motang berarti “api”, sementara rua berarti “dua”—melambangkan semangat ganda: keberanian dan kebijaksanaan.

Perjalanan hidup Motang Rua adalah kisah perjuangan yang penuh pelajaran. Ia berjuang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk harga diri dan kebebasan rakyatnya. Dengan tekad kuat, ia menantang dominasi penjajah yang merampas kedaulatan dan martabat masyarakat Manggarai. Meski perjuangannya menghadapi banyak rintangan, semangat pantang menyerah Motang Rua tetap menyala, bahkan setelah dirinya gugur. Api perjuangan itu terus menyala dalam ingatan kolektif masyarakat, menjadi warisan nilai yang abadi: keberanian, tanggung jawab, dan pengabdian tanpa pamrih.

Nilai-nilai inilah yang kemudian ingin dihidupkan kembali oleh para Pramuka di MAN Manggarai Timur. Ketika memilih nama “Ambalan Motang Rua”, Dewan Ambalan Putra tidak hanya mencari simbol heroisme, tetapi juga cermin untuk membentuk karakter diri. Dalam kegiatan Pramuka, semangat disiplin, kerja sama, dan pengabdian menjadi napas utama. Dan di sanalah nilai-nilai perjuangan Motang Rua menemukan bentuk barunya: dalam barisan anak muda yang siap berkarya dan mengabdi untuk masyarakat, dengan cara-cara damai dan kreatif.

Motang Rua mengajarkan bahwa keberanian tidak selalu berarti mengangkat senjata. Dalam konteks hari ini, keberanian bisa berarti berani berpikir kritis, berani berbuat baik, berani membela kebenaran, dan berani menjadi pemimpin yang jujur. Dewan Ambalan Motang Rua bertekad untuk menyalakan “api dua” itu—semangat untuk belajar dan semangat untuk mengabdi—agar menjadi generasi muda yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga tangguh secara moral.

Dengan mengusung nama Motang Rua, para Pramuka MAN Manggarai Timur berharap dapat melanjutkan jejak perjuangan sang pahlawan dalam wujud yang relevan dengan zaman. Mereka ingin membuktikan bahwa semangat kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian dapat tumbuh subur di tengah dunia modern yang serba cepat ini. Nama Motang Rua bukan sekadar simbol masa lalu, tetapi lentera yang menuntun langkah mereka menuju masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama