![]() |
| Motang Rua Dari Api Perlawanan ke Semangat Kepemimpinan Pramuka MAN Manggarai Timur |
Pramuka.sch.id - Di antara deretan nama pahlawan lokal yang menghiasi sejarah Flores, nama Motang Rua bersinar dengan semangat perlawanan dan keberanian yang tak lekang oleh waktu. Nama ini kini kembali dihidupkan oleh para anggota Dewan Ambalan Putra Gerakan Pramuka MAN Manggarai Timur, yang dengan penuh kebanggaan menamakan diri mereka Ambalan Motang Rua. Bukan sekadar nama, melainkan simbol semangat, teladan perjuangan, dan identitas yang mengakar pada tanah Manggarai Timur.
Motang Rua, yang memiliki
nama asli Guru Ame Numpung, dikenal sebagai tokoh kharismatik dan pemberani
asal Manggarai. Dalam catatan sejarah lokal, ia tampil sebagai sosok pemimpin
rakyat yang menolak tunduk kepada penindasan kolonial. Ia tidak hanya dikenal
karena keberaniannya mengangkat senjata, tetapi juga karena kecerdikannya
menyusun strategi dan kemampuan mempersatukan masyarakat yang saat itu
tercerai-berai. Julukan “Motang Rua” sendiri mencerminkan karakternya—motang
berarti “api”, sementara rua berarti “dua”—melambangkan semangat ganda:
keberanian dan kebijaksanaan.
Perjalanan hidup Motang Rua
adalah kisah perjuangan yang penuh pelajaran. Ia berjuang bukan untuk dirinya
sendiri, melainkan untuk harga diri dan kebebasan rakyatnya. Dengan tekad kuat,
ia menantang dominasi penjajah yang merampas kedaulatan dan martabat masyarakat
Manggarai. Meski perjuangannya menghadapi banyak rintangan, semangat pantang
menyerah Motang Rua tetap menyala, bahkan setelah dirinya gugur. Api perjuangan
itu terus menyala dalam ingatan kolektif masyarakat, menjadi warisan nilai yang
abadi: keberanian, tanggung jawab, dan pengabdian tanpa pamrih.
Nilai-nilai inilah yang
kemudian ingin dihidupkan kembali oleh para Pramuka di MAN Manggarai Timur.
Ketika memilih nama “Ambalan Motang Rua”, Dewan Ambalan Putra tidak hanya
mencari simbol heroisme, tetapi juga cermin untuk membentuk karakter diri.
Dalam kegiatan Pramuka, semangat disiplin, kerja sama, dan pengabdian menjadi
napas utama. Dan di sanalah nilai-nilai perjuangan Motang Rua menemukan bentuk
barunya: dalam barisan anak muda yang siap berkarya dan mengabdi untuk
masyarakat, dengan cara-cara damai dan kreatif.
Motang Rua mengajarkan bahwa
keberanian tidak selalu berarti mengangkat senjata. Dalam konteks hari ini,
keberanian bisa berarti berani berpikir kritis, berani berbuat baik, berani
membela kebenaran, dan berani menjadi pemimpin yang jujur. Dewan Ambalan Motang
Rua bertekad untuk menyalakan “api dua” itu—semangat untuk belajar dan semangat
untuk mengabdi—agar menjadi generasi muda yang tidak hanya pintar secara
akademik, tetapi juga tangguh secara moral.
Dengan mengusung nama Motang Rua, para Pramuka MAN Manggarai Timur berharap dapat melanjutkan jejak perjuangan sang pahlawan dalam wujud yang relevan dengan zaman. Mereka ingin membuktikan bahwa semangat kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian dapat tumbuh subur di tengah dunia modern yang serba cepat ini. Nama Motang Rua bukan sekadar simbol masa lalu, tetapi lentera yang menuntun langkah mereka menuju masa depan.
