Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7
Foto 8

Makna Logo Ambalan Motang Rua dan Lasminingrat Pramuka MAN Manggarai Timur

Makna Filosofis Logo Ambalan Motang Rua dan Lasminingrat Gudep 12.001–12.002 MAN Manggarai Timur
Logo Ambalan Motang Rua dan Lasminingrat Gudep 12.001–12.002 MAN Manggarai Timur

Pramuka.sch.id - Logo Ambalan Motang Rua dan Lasminingrat merupakan representasi visual dari jati diri, nilai perjuangan, serta karakter Gerakan Pramuka di MAN Manggarai Timur. Dirancang dengan mengusung kekuatan simbolik budaya lokal dan falsafah kepramukaan, setiap elemen dalam logo ini mengandung pesan moral yang saling terhubung membentuk identitas ambalan yang kokoh dan bermartabat.

DOWNLOAD LOGO

Perisai sebagai Simbol Keteguhan

Bentuk dasar logo yang menyerupai perisai tradisional menandai kesiapsiagaan dan ketangguhan setiap anggota ambalan. Perisai menggambarkan perlindungan atas nilai-nilai luhur serta komitmen untuk menjaga semangat perjuangan dua tokoh inspiratif: Motang Rua dan Lasminingrat. Melalui simbol ini, anggota diingatkan untuk menjadi pribadi yang kuat, tegar, dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Makna Hijau sebagai Fondasi Karakter

Warna hijau yang mendominasi menjadi cerminan kesuburan, harapan, dan ketenangan. Warna ini melambangkan proses pendewasaan diri Pramuka Penegak menuju kemandirian. Hijau juga selaras dengan identitas MAN Manggarai Timur sebagai lingkungan pendidikan yang religius dan berwawasan masa depan—tempat tumbuhnya generasi muda yang berintegritas dan penuh harapan.

Kuning Keemasan sebagai Cahaya Kehormatan

Sentuhan warna kuning keemasan pada teks dan ilustrasi utama menggambarkan keagungan dan kehormatan Ambalan Motang Rua–Lasminingrat. Kuning adalah simbol optimisme dan kecemerlangan, mengingatkan para Penegak agar menjadi pribadi yang membawa terang bagi lingkungan sekitar. Warna ini juga mewakili warisan nilai luhur dari kedua tokoh besar yang menjadi inspirasi nama ambalan.

Motif Tenun NTT sebagai Identitas Budaya

Bingkai bermotif tenun khas NTT menjadi penanda kuat akan akar budaya Manggarai Timur. Pola geometris tersebut melambangkan kebersamaan, ikatan persaudaraan yang kokoh, serta rasa bangga sebagai generasi lokal yang menjunjung tradisi. Seperti benang-benang tenun yang saling menguatkan, anggota ambalan diharapkan selalu memelihara solidaritas dan kebersamaan.

Tunas Kelapa dan Lidah Api sebagai Semangat Abadi

Dua tunas kelapa yang dirancang menyerupai lidah api menggambarkan semangat yang terus menyala dalam diri setiap Pramuka Penegak. Tunas kelapa sebagai simbol resmi Gerakan Pramuka menandaskan ketangkasan, kegunaan, dan kemampuan beradaptasi. Sementara bentuk api melambangkan keberanian, ketekunan, dan kemurnian niat. Dua lidah api yang saling berhadapan juga mencerminkan kesetaraan dan kebersamaan antara Ambalan Putra Motang Rua dan Ambalan Putri Lasminingrat.

Tombak Menyilang sebagai Lambang Kesiapsiagaan

Dua tombak yang disusun menyilang menyiratkan keberanian menegakkan kebenaran, ketekunan dalam perjuangan, serta kesiapsiagaan seorang Penegak. Posisi menyilang menegaskan perlindungan satu sama lain, sekaligus menggambarkan kekuatan kolektif ambalan dalam menjalankan dharma bakti kepramukaan.

Bintang Emas sebagai Penuntun Nilai

Bintang emas tunggal pada bagian atas logo merepresentasikan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sumber nilai tertinggi Gerakan Pramuka. Bintang ini adalah simbol cita-cita luhur, standar keunggulan, serta arah yang harus selalu diikuti oleh setiap anggota ambalan dalam setiap kegiatan dan pengabdian.

Identitas Ambalan: Motang Rua dan Lasminingrat

Tulisan “Ambalan Motang Rua – Lasminingrat” menegaskan jati diri dua ambalan putra dan putri. Motang Rua menggambarkan keberanian, kecerdikan, dan nilai kepahlawanan lokal Manggarai, sedangkan Lasminingrat mencerminkan kecerdasan, keteguhan, serta semangat emansipasi dalam dunia pendidikan. Keduanya bersatu sebagai simbol keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, aksi dan pemikiran.

Nomor Gudep sebagai Identitas Resmi

Tulisan “Gudep 12.001–12.002” mempertegas identitas struktural ambalan dalam sistem kepramukaan Indonesia. Nomor 12.001 mewakili Ambalan Putra Motang Rua, sedangkan 12.002 mewakili Ambalan Putri Lasminingrat. Angka ini adalah bentuk resmi pengakuan sekaligus kebanggaan bagi seluruh anggota gudep.

MAN Manggarai Timur sebagai Wadah Pendidikan

Elemen “MAN Manggarai Timur” menunjukkan bahwa ambalan berada di bawah naungan lembaga pendidikan madrasah yang religius, intelektual, dan berakhlak mulia. Identitas ini menegaskan bahwa karakter Penegak harus sejalan dengan visi pendidikan madrasah dalam membentuk generasi berprestasi dan berkarakter.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, logo Ambalan Motang Rua dan Lasminingrat bukan sekadar lambang visual, melainkan kompas nilai bagi setiap Pramuka Penegak di MAN Manggarai Timur. Logo ini memadukan kekuatan identitas kepramukaan, kearifan budaya lokal Manggarai Timur NTT, inspirasi perjuangan dua tokoh besar, serta visi pendidikan madrasah. Setiap elemen menjadi pengingat bahwa anggota Gudep 12.001–12.002 dipanggil untuk tumbuh sebagai generasi yang berani, cerdas, berbudaya, dan berakhlak mulia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama